Menjadi Besar
Tugas sekolah di awal tahun ini sepertinya cukup untuk menambah postingan berguna. Semoga menginspirasi! ^^
Alkisah, seorang
bangsawan yang kaya raya yang tinggal di dekat padang rumput yang luas. Ia
memelihara beberapa ekor kuda dan kambing untuk diternakkan. Sampai pada suatu
hari, kuda dan kambingnya bertambah banyak sehingga ia memutuskan untuk memilih
dua pemuda dari keluarga miskin untuk dijadikan pekerja.
Dua pemuda ini
diberi tugas yang berbeda oleh si bangsawan. Yang berbadan tinggi besar
dipekerjakan untuk mengurus kuda, sedangkan yang berbadan kurus dan lebih kecil
mengurus ternak kambing. Lalu mereka mulai mengerjakan tugasnya hari itu dengan
semangat.
Setelah beberapa
saat, pemuda berbadan tinggi besar itu berkata dengan arogan, “Hai sobat.
Badanku kan lebih besar dan Aku lebih tua darimu. Mulai besok kita bertukar
tempat. Kau mengurus kuda dan Aku mengurus ternak kambing. Awas ya kalau sampai
tuan tahu! Kalau sampai berani lapor atau menolak, kuhabisi badan kecilmu itu!”
Sore hari,
dengan langkah gontai dan wajah murung ia pulang ke rumah. Ibunya yang baru
saja mencuci pakaian khawatir melihat raut wajah si anak. “Ada apa nak? Ada
masalah yang menimpamu? Coba ceritakan ke Ibu,” tawarnya lembut.
Pemuda itu
menceritakan apa saja yang terjadi di padang rumput hari itu. Ia melanjutkan
ceritanya dengan bersungut-sungut. “ Ini sungguh tidak adil kan, Bu. Ia
memaksaku mengurus kuda, sedangkan ia mengurus kambing. Mana bisa badanku yang
sekurus dan sekecil ini mengejar kuda-kuda liar itu? Sial sekali nasibku.”
Kemudian ia menghabiskan santapan malamnya
sambil tertunduk lesu.
Sang ibu dengan
senyum menganggapi, “Segala permasalahan di dunia ini pasti ada hikmahnya.
Cobalah kamu menerimanya dengan besar hati. Hadapi masalahmu itu sebagai
tantangan yang bisa membuatmu jauh lebih kuat dan medatangkan manfaat di masa
depanmu.” Pemuda itu hanya terdiam merenungkan kata ibunya. “Ya sudah, segera
beres-beres dan tidur. Besok pagi kamu akan bekerja lagi kan?” tutur ibunya
disambut anggukan si pemuda.
Keesokan harinya
dan hari-hari berikutnya ia berjuang mengurus kuda-kuda yang berbadan besar,
tegap, dan masih liar itu. Tak jarang ia harus mengejar-ngejar mereka hingga
jatuh tersungkur. Bahkan ia sering mendapat tendangan dan terinjak hingga
terluka parah. Namun ia selalu ingat bahwa ia tak boleh mengeluh. Ia jalani
semua itu hingga keahliannnya mengurus kuda semakin baik. Tak terasa waktu
berlalu, badannya kian besar, tegap, dan gagah.
Suatu ketika
pecahlah perang antarnegara. Pasukan negaranya memerlukan prajurit pemberani
yang dapat mengendalikan kuda. Lalu pemuda itu terpilih sebagai pemimpin
pasukan karena kepiawaiannya mengendalikan kuda-kuda.
Di kemudian
hari, ia memenangkan perang antarnegara tersebut dan menjadi terkenal sejak
saat itu. Ia merupakan tokoh berpengaruh di dunia, pemimpin bangsa Mongol yang
kita sebut: Genghis Khan.
Sering kali
dalam putaran kehidupan kita menghadapi berbagai permasalahan, baik yang ringan
maupun yang pelik. Keadaan yang
sepertinya mengecewakan, menyakitkan, dan membuat kita tak berdaya kecuali
dengan menerimanya. Kalau kita sampai larut dalam sedih, marah, dan emosi, pasti
kita merasa jauh lebih menderita.
Alangkah baiknya
kalau kita menganggap masalah menjadi bagian dari latihan mental dan kesabaran.
Semua ujian bisa kita hadapi dengan jiwa besar dan aktivitas yang positif
hingga suatu saat nanti akan ada perubahan yang lebih baik pada diri kita dan
membawa manfaat bagi orang lain.
Semoga 'keformalanku' tidak membuatku berpikir lama-lama. Lets move!
Comments
Post a Comment