Aku kerap kali merasa bingung apa maksud dari perjalanan hidupku ini. Aku merasa nyaman dengan hidupku yang biasa saja. Bangun tidur, mandi, sholat subuh, sarapan kemudian sekolah. Aku mengikuti pelajaran di sekolah dengan tertib dan pulang tepat waktu. Aku pun juga membaca komik atau novel dan bermain dengan kawanku. Aku adalah anak biasa yang memiliki kualitas menengah di kelas dan tanpa bakat khusus. Tiap semester aku mendapat ranking 15 dari 30 anak. Walaupun begitu aku dengan senang hati menerimanya. Tak kusangka ternyata orang tuaku merasakan hal yang berbeda. Ibuku sering memuji anak tetangga ataupun temanku. Ini demi mendongkrakkan semangatku untuk berprestasi seperti mereka, katanya. Sedangkan ayahku menjadi pendengar setia bagi orang tua yang lainnya walau merasa risih ketika pertemuan rutin wali murid di sekolah. Mereka bercerita anaknya sering mendapatkan penghargaan dari bidang keahliannya masing-masing. Kawan-kawanku itu disebut...
Comments
Post a Comment