Impian menjadi Ibu Profesional
Semangat Berbagi dan Melayani
Saya tidak pernah menyangka dapat
melangkah sampai sejauh ini. Berawal dari rasa ingin tahu dan ingin berubah
menjadi lebih baik, saya mencoba untuk mengenali komunitas Ibu Profesional.
Saat itu saya merasa sedikit ragu, apakah saya yang masih single boleh
bergabung? Atau mungkin malah tidak cocok dengan sasaran komunitas ini? Tapi
sudahlah, akhirnya saya memutuskan untuk menceburkan diri dan belajar menjalani
apapun yang akan saya hadapi.
Saat itu masih matrikulasi 3,
dengan penuh semangat saya menjalaninya meskipun kadang terseok-seok di tengah
jalan. Tapi alhamdulillah lulus juga dan masuk ke kelas berikutnya yang tidak
kalah menantang Bunda Sayang. Singkat cerita, saya pun akhirnya ditawari oleh
seorang kakak senior yang dulu pernah menjadi satu tim di desain dan
dokumentasi Wisuda Matrikulasi 3 (wisuda saya sendiri, panitianya juga orang
yang sama. Pokoknya semua yang rasanya sulit dan ndak mungkin ternyata bisa
dihandle sendiri oleh teman2 wisudawan sekaligus panitia.. Alhamdulillah).
Masuklah saya di dalam dapur IP
Regional Surabaya yang benar-benar tidak pernah terlintas sebelumnya di benak
saya. Ya Allah... entah apa yang hendak Kau ajarkan padaku, tetapi yang jelas
rasa syukurku tak pernah cukup untuk menggambarkan semua karunia-Nya. Saya benar-benar
belajar lebih di sini. Belajar memaknai pelayanan dan kebermanfaatan. Ibu-ibu
yang tidak kenal kata menganggur, semangatnya sangat luar biasa sampai kadang
saya sendiri malu karena masih belum seoptimal yang seharusnya. Masih ada PR
yang saya upayakan untuk menyamakan langkah mereka yang begitu mantap.
Saya pun memutuskan untuk
meneruskan jejak langkah ini, menyamakan suhu dan frekuensi. Saya ingin sekali
merasakan nikmatnya berbagi manfaat dari karunia yang Allah titipkan pada saya,
baik ilmu, tenaga maupun waktu. Mungkin inilah misi yang Allah berikan kepada
saya hingga saya diperkenankan untuk berjalan sejauh ini. I realize
that it'll be worth it in the end. Sebab, apapun peranmu, pastikan itu akan
menjadi legacy bagi peradaban umat.
Berkaca dari pengalaman sebelumnya,
ada banyak kemajuan dari segi teknis maupun non teknis di kepengurusan IP
regional Surabaya. Dedikasi para pengurusnya yang tetap berkarya dan melayani
sepenuh jiwa meskipun ada banyak badai dan kadang baper juga. Ketika ada yang
keliru, yang lain pun mencoba untuk meluruskan tanpa menyakiti. Ketika ada yang
baper dan sedih, yang lain turut menghibur dengan guyonan khas tanpa ikut
mengompori. Ketika bertemu, rasa hangat membaur ke semua arah seperti reuni
keluarga, tak pandang usia dan latar belakang yang segala rupa. Semua menyatu
begitu saja, seperti kata Mbak Ainun kala itu, angsa pasti akan berkumpul
dengan sesama angsa.
Mendapatkan amanah di tim desain
pun jadi terasa bermakna, tak sekadar menerima pesanan poster semata. Meskipun
masih single fighter (single lillah sekaligus bener-bener satu tim cuman
seorang), saya merasa tidak sendirian. Mbak-mbak setia menemani dan mendukung
bahkan lebih dari sekadar tugas yang diemban. Saya kadang merasa sungkan
sendiri, tetapi saya pikir ini hal yang berharga yang bisa saya contoh dan
menjadi prinsip saya di kehidupan. Saya jadi bersemangat untuk berkarya lebih
baik lagi, lebih kreatif dan sepenuh hati J Ahh, benarlah kiranya
kalau orang-orang bilang, apa yang dari hati akan sampai ke hati. Dari sini,
saya berikrar untuk belajar mengabdikan diri kepada Allah dengan jalan skenario
yang sudah terpampang di depan mata saat ini. Berkolaborasi dengan orang-orang
yang sevisi, memudahkan jalan kontribusi. Saya makin optimis, gerak langkah Ibu
Profesional makin berdampak luas kalau dijalankan dengan semangat yang sama
seperti ini.
Comments
Post a Comment