Indonesia Menggugah

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Kali ini saya menuai banyak pelajaran lagi. setelah membaca berbagai resensi buku, saya menemukan satu yang menggelitik. Adalah Murid perempuan berpipi gembil dan berambut ijuk bernama Mafalda. Ia adalah tokoh rekaan kartunis Argentina, JoaquĆ­n Salvador Lavado, yang terkenal dengan nama Quino. Sejak terbit pertama kali pada tahun 1964, komik strip Mafalda langsung merebut hati pembaca Argentina. Celetukan-celetukannya mengkritik absurditas dunia orang dewasa dan kehidupan sosial pada umumnya. Cerdas, lugu, dan menggemaskan.

Contoh uniknya adalah ketika seorang temannya mengeluh mengapa anak-anak mesti sekolah. ”Katanya, kehidupan adalah sekolah terbaik, terus kenapa kita mesti ke sekolah lain? Apa sih jeleknya sekolah kehidupan? Kita kan bisa belajar semuanya dari kehidupan!” Mafalda pun nyeletuk, ”Di sekolah kehidupan, pesta wisudanya selalu dirayain di pemakaman!”

Mungkin kalau di Indonesia jadinya agak tabu ya. ngayal aja gitu kalau ada anak sekecil itu bisa bilang soal kehidupan sampe politik-politik segala. Saya aja kadang males mikirnya.

Nah, ada lagi yang membuat saya malah tersentak kagum. Bung Karno namanya. Sosok pemimpin yang disegani banyak orang (Indonesia khususnya). Netral, optimis, terbuka, dan berapi-api.
Beliau ternyata juga perhatian lho sama temennya. Buktinya terjadi peristiwa dimana Soekarno selalu meluangkan waktu untuk memikirkan orang-orang terdekatnya. Soekarno membantu Bung Hatta, yang saat itu berumur 43 tahun dan masih perjaka, untuk mendapatkan istri. Padahal, dua proklamator RI itu sering berselisih dalam pandangan politik.

Semua ini membuka mata saya akan perjalanan kehidupan. mulai dari sekitar saya yang dulu nggak saya tahu sama sekali, sampai yang namanya politik itu apa aja saya nggak tau.

Hmm, semoga postingan ini bermanfaat buat semua.
ehm difollow orang juga termasuk hal baru dalam hidup saya nih. jadi maklum, nervous. --

Tapi, terima kasih :)

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

Comments

Popular posts from this blog

Onomatopoeia: Ekspresif dalam Kosakata

Dimulai dari Sampah di Depanmu

Kemandirian Hari ke 3