Posts

Showing posts from January, 2019

The Last Samurai

Oh iya, berjuang tidak pernah sebercanda itu. Kadang aku tidak memaknainya dengan paripurna. Aku cuman ingin menyelesaikan challenge yang kuiyakan. Itu saja. Menuliskan apa yang ada di dalam kepala sambil berusaha mengingat hal yang relevan dengan apa yang dituliskan. Tidak mudah. Iya. Menulis review buku mungkin akan menjadi solusi ketika tidak ada ide lagi untuk menulis. Sebab, pikiran yang penuh terkadang justru buntu, tidak bisa mengeluarkan apapun. Jadi berjuanglah meskipun ini berat. Kamu bisa memulai dari mana saja. Yakin sajalah. Semua akan dipermudah.

Dongeng vs Kisah Nyata

Hahaha berani banget kamu mau bahas itu Meutiaaaaaa :/ Ah ndak juga, sih. Aku cuman ingin memberikan sikapku terhadap dua cerita yang selalu ada dalam hidupku. Cerita nyata dan cerita imajinasi telah mewarnai hidupku hingga saat ini. Tidak ada yang patut dipersalahkan. Semua bisa membawa nilai kebaikan asalkan dengan tidak menyalahkan satu sama lain. Aku capek lihat dan dengarnya :( Padahal, apa salahnya membawa imajinasi anak-anak ke dalam penyampaian nilai kebaikan? Apa salahnya menceritakan sejarah dan seluk beluknya kepada anak-anak yang antusias? Bukankah kita sedang mengajarkan sebuah nilai yang mulia? Tentang toleransi, hidup damai, dan kemuliaan. Kenapa tidak bergandengan tangan? Yah begitulah. Semoga nanti ada pencerahan. Pada akhirnya semua harus melakukan refleksi atas nilai yang sedang diperjuangkan.

Bacaan Bapakku Jadi Profesiku

Apa hayo? Hahaha iya, psikologi. Bapakku dulu susah cari temen dan adaptasi dengan tempat kerja yang baru. Habis gitu, beliau dapat petunjuk untuk membeli buku-buku psikologi tentang pengembangan diri gitu. Yah pasti semua kenal lah ya nama Maxwell, Corey, dan sebagainya. Demi mewujudkan keluarga harmonis dan anak-anak yang tumbuh sehat, Bapakku juga belajar dari majalah langganan berjudul Ayah Bunda. Yang kuingat, ada isi bonusnya, komik atau cerita buat anak-anak, ya buat aku :)) Kakakku tidak terlalu suka membaca cerita anak itu, mungkin karena sudah besar saat itu. Yang pasti, saya jadi suka membaca komik dan buku cerita anak. Haha skip. Jadi bapakku itu sampai bener-bener belajar tentang psikologi, terbukti dari bukunya yang ada coret-coretannya. Nah, malu ga tuh aku kalau ga sampai gitu belajarnya :( Sekarang sih aku masih tertarik membaca apa yang dibaca bapakku, meski lebih seringnya dipaksain buat baca juga sama bapakku :)) It's okay. Emang akunya sok ga mau pad

Bacaan adalah Teman

Apa yang kita baca itulah yang akan menjadi bagian dari diri kita. Setidaknya itu yang saya percaya hingga saat ini. Makanya saya mulai belajar untuk meminimalisir membaca hal-hal yang unfaedah. Apalagi yang isinya rasan-rasan ga penting. Uninstall IG. Twitter OFF. Facebook juga udah ga ada di HP lagi. Berteman lagi sama yang namanya buku setelah beberapa saat menyadari terlalu banyak megang HP. Huft. Memang godaan itu nyata :( Harus segera bertindak. Untuk apa coba beli buku banyak tapi dibiarin ga dibaca? :((( Memilih buku bacaan hampir kayak milih teman, semua terasa baguuuus. Mau semua bukunyaa :( tapi harus dipilih yang paling utama diakrabi. Yang paling bermanfaat untuk umat. Yang paling bisa ngasih pengaruh positif di hidup kita. Paling bisa menambah kebaikan berlipat-lipat.

Kutipan Buku

Siapa coba yang ga pernah mengutip kata-kata keren dari buku? Hal yang menyenangkan dari membaca buku adalah ketika kita menemukan kata-kata yang kita banget. Related dengan hidup kita. Magic words. Begitu menohok hingga ke relung hati. seperti kata seorang tokoh muslimah yang menohokku saat ini: Why do we get hopeless and give up? Often it is for one simple reason: because we are harder on ourselves than God is on us. Yasmin Mogahed kata-kata sederhana bahkan bikin kita baper karena tepat sekali dengan kondisi hati kita yang memerlukan oase di tengah kegersangan jiwa. Dulu sekali, saya suka menuliskan kutipan kata baik dari buku maupun orang lain yang bicara secara langsung untuk menambah koleksi semangat saya di kala futur. Sampai akhirnya saya tersibukkan oleh kegiatan lain yang lebih 'sosial' dan menuntut untuk dikerjakan. Haha *classic Yap, kutipan kadang terasa membosankan, bahkan menyakitkan. Bergantung kondisi hati kita saat itu. Tetapi yang jelas,

List Buku Favoritku

Cara cepat meningkatkan semangat membaca adalah membuat daftar judul buku yang paling disenangi :D Nah ini dia buku-buku favoritkuu: Karena susah memilih antara fiksi dan nonfiksi, jadi dua-duanya sajalah ahaha 1. Laskar Pelangi 2. Negeri 5 Menara 3. Edensor 4. Madre 5. Api Tauhid 1. Mencari Ketenangan di Tengah Kesibukan 2. Eating Clean 3. Lapis-lapis Keberkahan 4. Happy Little Soul 5. Happiness Project intinya aku suka yang hepi-hepi :D

Membaca Cepat

Saya punya kebiasaan membaca beberapa buku dalam rentang waktu tertentu. Jadi, kalau ditanya sudah selesai baca berapa buku itu malah kesulitan menjawabnya XD Saya pernah mencoba fokus membaca satu buku dalam satu waktu. Rasanya seperti dipaksa... Nggak enak banget. Padahal seharusnya membaca buku itu nikmat abis. Tapi rasa-rasanya pendidikan literasi sekarang cenderung maksain ngabisin buku gitu ga sih.. Jadi sedih :( Dulu banget pas masuk Ind*sat School of Public Speaking, saya bikin materi tentang membaca. Sok sokan ceritanya bisa baca cepet dan efektif. Padahal ya ndak mesti cepet sih, kalau bacaan fiksi, biasanya sambil membayangkan dan kalau perlu diulang lagi tuh bacaannya biar lebih meresap (Lol). Lalu saya berpikir, perlukah membaca cepat? Kalau dijawab langsung sih nggak seru ya. Hehe Saya mencoba lagi bereksperimen dengan diri saya sendiri supaya lebih cinta dengan buku bacaan. Supaya lebih memaknai proses belajar dari media membaca. Sampai pada akhirnya saya membiarka

Short Review: Eating Clean

Image
Buku yang ditulis oleh Inge Tumiwa ini cukup menarik, simpel dan related dengan kebutuhan saat ini. Saya yang mulai menyadari usia biologis tubuh jadi pingin hidup lebih berkesadaran. Tidak bisa sembarangan lagi dalam mengkonsumsi makanan. Mulai membaca-baca lagi tentang gizi yang diperlukan tubuh juga menurunkan keinginan jajan yang berlebihan. Penyampaiannya cukup sistematis, dimulai dari ragamnya makanan yang dikonsumsi manusia hingga apa sebenarnya yang manusia butuhkan untuk memenuhi gizi di dalam tubuh. Kalau kita pikir lagi, mungkin memang kebanyakan dari kita makan hanya untuk memuaskan nafsu lidah yang ingin merasakan ini itu. Padahal justru kesenangan yang sementara itu menyimpan bahaya. Lagi-lagi saya merasa tertohok dengan keinginan manusia untuk mengolah makanan menjadi berupa-rupa, enak dan praktis. Oh iya, tidak lupa, instagrammable. Hahaha. Jadinya ya kadang kita langsung beli saja berbagai makanan cepat saji dan yang instan lainnya tanpa berpikir lagi soal keseha

Reading Tracker

Image
Akhirnya saya membuat reading tracker juga. Hahaha seperti biasa, segala yang pertama kali selalu bikin exciting. Cukup sederhana karena saya tidak ingin yang terlalu ribet saat menggunakannya. Reading tracker ini bisa buat membaca buku yang cukup tebal meskipun tidak disarankan kalau masih ngos-ngosan cari waktu buat membacanya. Lebih baik cari buku yang agak tipis tetapi bisa menambah value yang dibutuhkan saat ini.

Spirit Membaca

Rencananya saya membuat reader tracker untuk setidaknya membuatku sedikit insecure apabila belum membaca hari itu. Yah, walaupun beberapa hal telah kulakukan untuk mengembalikan semangat membacaku yang kadang surut seperti dengan membeli buku baru *yeah, i know, sundoku* dan juga meletakkan buku dimana-mana. Sebab, sebenarnya saya sangat senang bisa membaca dan mengetahui hal-hal baru. Mungkin keinginan dan niat baik saja tidak cukup. Jadi, saya mencoba untuk membuat strategi yang lebih ciamik dalam mengontrol diri untuk berbuat baik lebih banyak, salah satunya ya membaca. Seharusnya saya selalu excited, sangat menanti-nanti dan tidak pernah puas membaca buku. Tetapi ada saat dimana ketika ditarget saya malah jadi bosan, malas, dan sebagainya. Ada apa ini? Saya adalah penyuka buku non-fiksi sejak saya kecil. Saya tidak terlalu suka cerita fiksi sampai pada akhirnya saya bertemu dengan Laskar Pelangi. Oh, ya. Saya ingat pertama kali saya puas membaca fiksi pertama kali saat saya mas