Spirit Membaca

Rencananya saya membuat reader tracker untuk setidaknya membuatku sedikit insecure apabila belum membaca hari itu. Yah, walaupun beberapa hal telah kulakukan untuk mengembalikan semangat membacaku yang kadang surut seperti dengan membeli buku baru *yeah, i know, sundoku* dan juga meletakkan buku dimana-mana. Sebab, sebenarnya saya sangat senang bisa membaca dan mengetahui hal-hal baru.

Mungkin keinginan dan niat baik saja tidak cukup. Jadi, saya mencoba untuk membuat strategi yang lebih ciamik dalam mengontrol diri untuk berbuat baik lebih banyak, salah satunya ya membaca. Seharusnya saya selalu excited, sangat menanti-nanti dan tidak pernah puas membaca buku. Tetapi ada saat dimana ketika ditarget saya malah jadi bosan, malas, dan sebagainya. Ada apa ini?

Saya adalah penyuka buku non-fiksi sejak saya kecil. Saya tidak terlalu suka cerita fiksi sampai pada akhirnya saya bertemu dengan Laskar Pelangi. Oh, ya. Saya ingat pertama kali saya puas membaca fiksi pertama kali saat saya masih SMP. Sebelumnya saya cuman 'diberikan' bacaan dongeng bonusan dari susu Danc*w dan buku yang dibelikan ayah saat kami jalan-jalan di pasar. Wow, mengingatnya saja sudah bikin saya ingin membaca lagi... Betapa masa kecil saya dibahagiakan dengan buku :")

Sepertinya spirit membaca buku saya luntur seiring saya tersibukkan dengan pekerjaan orang dewasa. Adulting is really something. Beruntungnya saya punya escape plan untuk menyeberangi dunia masa kecil dengan bergabung di komunitas kumpul dongeng.

Comments

Popular posts from this blog

Onomatopoeia: Ekspresif dalam Kosakata

2: Caraku Memandang Dunia Tak Lagi Sama

Dimulai dari Sampah di Depanmu