Posts

Showing posts from 2020

Zona 4 Hari 10

 ✅Aktivitas: bermain dengan mainan ✅Intellectual : membuat anak mengenal bunyi ✅Creative Imagination : membuat anak lebih berkembang imajinasi tentang suara ✅Art of Discovery : menemukan cara agar anak bisa terstimulasi ✅Noble Attitude : mengagumi keanekaragam suara hewan dan bunyi lainnya REFLEKSI Anak sudah cukup peka dengan suara sehingga ia lebih tertarik dibandingkan dengan gambar saja

Zona 4 Hari 9

✅Aktivitas: menggendong ✅Intellectual : anak mendapatkan sudut pandang yang berbeda dari pada telentang biasa ✅Creative Imagination : membuat anak lebih nyaman karena didekap ✅Art of Discovery : menemukan cara menggendong yang nyaman dan aman ✅Noble Attitude : kedekatan dan kelekatan dengan ibu makin terasa REFLEKSI Ternyata harus sering latihan supaya posisi benar dan anak nyaman

Zona 4 Hari 8

✅Aktivitas: mendengarkan murotal ✅Intellectual : sounding kepada anak tentang menghafal Al Qur'an ✅Creative Imagination : membuat anak sering mendengarkan Al Qur'an ✅Art of Discovery : menemukan cara supaay suasana tenang dan rileks ✅Noble Attitude : siapa tahu nanti anak bisa menyerap ayat² hingga mudah menghafal REFLEKSI Anak jadi tenang, gampang tidur

Zona 4 Hari 7

✅Aktivitas: melihat pemandangan ✅Intellectual : sounding kepada anak tentang apa saja yang ada di teras rumah ✅Creative Imagination : membuat anak mengamati berbagai hal baru yang belum pernah dilihat ✅Art of Discovery : menemukan cara menghibur anak yang bosan di rumah dan tiduran aja ✅Noble Attitude : mengagumi berbagai ciptaan Allah SWT REFLEKSI Terkadang memang perlu mencari sudut pandang baru supaya anak tidak bosan

Zona 4 Hari 6

  ✅Aktivitas: memotong kuku ✅Intellectual : sounding kepada anak tentang kebersihan ✅Creative Imagination : membuat anak lebih aman karena kukunya tidak panjang atau tajam ✅Art of Discovery : menemukan cara memotong kuku yang nyaman dan aman ✅Noble Attitude : kebersihan sebagian dari iman REFLEKSI Ternyata cukup susah untuk melakukannya karena kuku bayi kecil sekali :"

Zona 4 Hari 5

  ✅Aktivitas: baca buku ✅Intellectual : sounding kepada anak tentang buku Tauhid for Newborn dan Kalimat Thayyibah ✅Creative Imagination : membuat anak mengamati warna dasar yang kontras ✅Art of Discovery : menemukan cara membacakan nyaring yang bisa menarik buat anak ✅Noble Attitude : belajar tentang tauhid dasar dan kalimat yang baik REFLEKSI Anak antusias sekali melihat bukunya yang berwarna kontras meskipun hanya beberapa menit tetapi seru

Zona 4 Hari 4

 ✅Aktivitas: Mandi ✅Intellectual : sounding kepada anak tentang serunya mandi ✅Creative Imagination : membuat anak merasa nyaman karena tubuh bersih setelah mandi ✅Art of Discovery : menemukan cara mandi yang efektif dan efisien ✅Noble Attitude : kebersihan sebagian dari iman, jadi perlu dibiasakan REFLEKSI Menyenangkan melihat anak menikmati aktivitas mandi meskipun kadang masih harus lebih telaten lagi.

Zona 4 Hari 3

  ✅Aktivitas hari ini : koordinasi mata pada objek bergerak ✅Intellectual : menunjukkan berbagai benda atau kita sendiri untuk jadi objek yang dilihat ✅Creative Imagination : mengenali rupa objek yang dilihat dapat bergerak dan mata mengikuti ✅Art of Discovery : mencari arah gerak objek yang berpindah ✅Noble Attitude : mengagumi ciptaan Allah dan bersyukur REFLEKSI Anak dapat menyadari bahwa objek dapat bergerak bukan hilang begitu saja

Zona 4 Hari 2

✅Aktivitas hari ini : Belajar mengenali wajah ✅Intellectual : sounding kepada anak tentang siapa yang dilihatnya ✅Creative Imagination : mengembangkan kata yang dapat menggambarkan siapa orangnya ✅Art of Discovery : Meminta anak menyebutkan huruf yg diingatnya lalu menyebutkan benda dari huruf tsb kemudian membebaskan anak untuk menggambarkannya di kertas lalu menempelkannya di dinding ✅Noble Attitude : mengagumi ciptaan Allah dan bersyukur REFLEKSI Agak sulit membuatnya fokus tetapi sepertinya sudah cukup bisa mengenali wajah ortunya dan lebih terlihat responnya

Zona 4 Hari 1

 Kegiatan hari ini Nadhira lebih lama untuk tummy time dan stimulasi untuk menegakkan kepala dengan digendong secara tegak (kepala di pundak) seperti untuk membuat bayi bersendawa. Proses kreativitas: Bundanya jadi lebih harus kreatif membuat Nadhira aktif sepanjang hari dan belajar untuk membuat rutinitas menjadi lebih familiar bagi bayi Tujuan belajar: Art of Discovery: anak semakin banyak bereskplorasi dari sudut pandang yang berbeda Refleksi:  Terkadang anak juga bosan dengan posisi gendong yang itu saja dan sudut pandang menghadap ke atas saja

Menjadi Sahabat Terbaik part 10

 Hari kesepuluh besok rencananya akan membangunkan Nadhira di siang hari lebih lama supaya malamnya bisa pules bobonya. Bundanya pun harus ikut mengatur jam tidurnya dengan mencoba tidur siang meski hanya 1 jam. Malam jam 8 tetap dicoba untuk video call, semoga aja pas waktunya Nadhira masih bangun dan jam 9 Nadhira udah tidur. Abinya masih lama sih baliknya, minggu depan. Jadi Nadhira dan bundanya kudu bersabar dengan cara project video call ini hingga waktunya ketemu nanti :)

Menjadi Sahabat Terbaik Part 9

 Hari kesembilan, Nadhira siang ini lebih lama bangunnya. Yeay hahaha. Semoga aja malam ini jadi lebih mudah buat bobo ya... Kendala: - malam ini ada kegiatan zoom (kelas menyusui, bonus kelas yang kudapat pas dulu ikut versi berbayarnya) Refleksi: - mungkin harus direschedule jadwal video callnya yang penting tetep terlaksana

Menjadi Sahabat Terbaik part 8

 Hari kedelapan, sempat sharing soal kenapa bayi gampang rewel padahal udah disusuin, terus diganti popok, di tempat dingin (AC) dan digendong pula.. Nah beberapa pendapat dari ibu-ibu di grup WA, bayi perlu dikasih waktu tengkurap selain disendawain. Karena dia butuh dibantu supaya anginnya keluar bisa dari sendawa atau kentut. Bayi yang rewel bisa jadi karena angin ini terperangkap di perutnya jadi ga nyaman. Kendala project: - masih berkutat dengan posisi HP yang pas dan ga jatuh ketika disandarin ke tempat tidur bayi karena posisiku lagi gendong Nadhira Refleksi: - Alhamdulillah jauh lebih baik dan nggak cranky gitu.. bisa video call lebih tenang

Menjadi Sahabat Terbaik part 7

 Akhirnya hari ketujuh bisa video call sama abinya Nadhira dengan posisi seger mata melek pol. Nadhira udah bangun, sebelum jam 8 jadi bisa diajak ngobrol dulu. Kendala: - Nadhira bingung liat muka Abinya di HP, kayak kudu nangis :)) - kalau udah mulai ngantuk dianya jadi agak rewel mintanya digendong terus, jadinya susah buat video call Refleksi: - alhamdulillah banget bisa nunjukkin Nadhira muka Abinya, takut lupa wkwk - kayaknya butuh tripod buat ngevideo call dengan lebih proper hehe

Menjadi Sahabat Terbaik Part 6

 Saat hari keenam, bersinggungan dengan jadwal melingkar. Karena khawatir tepar di tengah ngezoom, jadi bobo dulu deh mumpung Nadhira juga bobo. Walhasil telponan sama Abinya cuman sebentar doang, terus posisi Nadhira lagi merem hahaha refleksi: - agak gak enak badan karena malam sebelumnya tidur bangun tidur bangun dalam waktu yang intens per 1-2 jam dan itu rasanya kurang banget.. mana nggak tidur siang - pokoknya lain kali kudu jaga kondisi lebih baik dan kalau perlu minum vitamin kali ya

Menjadi Sahabat Terbaik 5

 Saat hari kelima, Nadhira masih saja belum bisa ditebak jam tidurnya kudu jam berapa kendalanya: -Nadhira kalau bobonya pules banget itu susah banget dibangunin. Digoyang-goyangpun tidak bergeming :)) - sementara ibunya susah buat langsung bobo pules kayak Nadhira dan bapaknya... refleksi: - terkadang harus memasang strategi gantian bobo dengan ibu mertua supaya ga menyusui sambil ngantuk-ngantuk hahaha - meskipun ibu mertua juga pusing boboin Nadhira harus dengan cara apa lagi kalau udah rewel di malam hari - Bapaknya bagian berdoa dari menyemangati dari jauh haha

Menjadi Sahabat Terbaik part 4

 dengan project yang masih sama tetapi dengan kendala yang berbeda - saat hari ke-empat Nadhira sempat bangun lama pas siangnya, jadi lumayan membantu ketika tidur di malam hari jadi lebih lama. - tetapi kendalanya saat mau telpon, ternyata pas Nadhira udah tidur hehe refleksinya: - ngatur jam tidur anak bayi ini susah-susah gampang sih - jangan lupa ngatur jam tidur ibunya juga supaya bisa ada tenaga untuk membersamai bayi ketika dia on di malam hari

Menjadi Sahabat Terbaik part 3

 Hari ketiga project Baby Video Call - akhirnya berhasil juga hehehe - sempet hampir ga jadi karena kerepotan sendiri pas Nadhira lagi sering gumoh kendala yang dirasakan lebih ke ngatur gimana hp ini biar bisa tetep menghadap ke Nadhira pas pake kamera depan haha. repot banget dah poin refleksinya adalah: - sering dibangunin sore supaya ntar malemnya bisa bobo pules - dipasin jam 8 biar tetep bangun dulu menyapa abinya - tetap mengutamakan kenyamanan bayi apapun projectnya hehe

Menjadi Sahabat Terbaik part 2

 Rencana hari ini masih sama, baby video call.. Aktualisasinya, Nadhira jam 7 lebih baru selesai nenen dan dia bobo .__. Ketika jam 8 mulai telponan sama paksuami, Nadhira masih pules dong 😅 agak failed yah.. gapapa Kendala yang ada: Susah menyesuaikan jam tidurnya bayi dengan jadwal kita telponan Refleksi: Berarti memang telponan ini lebih ke make time buat ortunya aja, sementara kalau Nadhira bangun itu jadi semacam bonus. Tetap semangat

Menjadi Sahabat Terbaik part 1

 Kali ini di kelas Bunsay zona 3, tugasnya adalah membuat family project. Karena anak masih bayik, jadinya project ini dilakukan berdua dengan suami. Projectnya tentu yang mengakomodasi kondisi LDM hehe. Nah jadi nama Projectnya Baby Video Call. Maksudnya, kita kali ini kalau telponan yang biasanya tiap dua malam sekali ngobrol ngalur ngidul curhat laporan dan segala macem, sekaranv karena ada baby jadinya mencoba untuk melibatkan si kecil dalam obrolan kita. Namun rupanya malam ini belum cukup kondusif untuk melakukan BVC (disingkat yah, mohon maap). Berikut ini kita coba untuk sharing bagaimana project ini dilakukan. Pimpro: Abi Ferry Sekretaris: Bunda Meu Target: Baby Nadhira Rencana: setiap malam sekitar pukul 8, Bunda menelpon Abi untuk mengajak ngobrol Nadhira via WA Video Call. Dilanjut ngobrol bebas kayak biasanya. Kendala: baby Nadhira ternyata masi bobo dan lagi susah dibangunin. Bunda Meu lagi packing buku². Terus saat video call ternyata sinyalnya lagi ga bagus ._. Terpaksa

Pantulan Warna Zona 2

 Halo anakku, Kali ini adalah pertama bunda menulis untukmu sejak dirimu terlahir ke dunia. Bunda sangat menikmati setiap momen belajar yang Bunda rasakan, tiap detik menatap wajahmu, menyambut tangismu dengan pelukan dan proses mengASIhi yang menjadi tantangan baru buat Bunda. Tidak mudah ya untuk kita saat baru saja memulai segalanya. Serba pengalaman pertama. Masih banyak keliru dan koreksi sana-sini. Tapi Bunda percaya suatu saat nanti kita akan mengingat semua hal ini sambil tersenyum bangga. Penuh syukur telah dimampukan melewati semuanya. Keinginan untuk terus bertumbuh yang selalu Bunda rawat supaya kita tetap bersemangat menyambut hari esok. Tantangan apalagi yaa untuk kita nanti? Peluk hangat, Surabaya, 21 Oktober 2020

Kemandirian Hari 10

 Tantangan berikutnya adalah menyadari kemampuan dan belajar untuk mendelegasikan tugas. Meminta tolong kepada orang lain bukanlah suatu kelemahan. Juga bukan karena kita menyerah, tetapi justru berarti kita lebih bisa mengelola sumber daya yang ada.  Pada saatnya, kita akan membutuhkan bantuan orang lain, pun dengan orang lain juga terkadang butuh bantuan kita. Mandiri adalah mengenai memampukan diri mengelola apa yang telah dimiliki dan juga tentang mengambil keputusan. Kita jadi lebih banyak terlatih untuk mengenali pola kerja dan juga soal mengambil resiko.

Kemandirian Hari 9

 Tantangan hari ini, mengelola ekspektasi saat tubuh terasa lebih berat dari sebelumnya dan dekbay masih seneng muter-muter dan leyeh-leyeh di dalem. Ternyata, kadang diri sendiri yang bingung maunya apa, setelah diberi tanda-tanda baru deh menyadari kalau memang diberikan kesempatan untuk menyelesaikan apa-apa yang belum selesai sebelum ada tantangan dan amanah baru. Belajar untuk lebih mindful dimulai dari fokus pikiran. Tidak semua hal haru dipikirkan, dirasakan, dan dilakukan. Tidak semuanya juga harus sesuai dengan apa yang kita inginkan.

Kemandirian Hari ke 8

 Problem yang seringkali menghampiri saat melakukan tantangan kemandirian ini adalah sering merasa kurang pencapaian. Nah, padahal banyak sekali hal-hal kecil yang bisa 'dirayakan' sebagai prestasi. Kontribusi juga bukan lalu kita seolah mengorbankan banyak hal yang ada pada diri kita supaya dianggap bermanfaat. Kita bisa lakukan sesuatu sesuai dengan porsinya, tidak usah terlalu mengambil hati bagaimana komentar orang lain. Yakin bahwa yang kita lakukan cukup dan itu sangat personal.

Kemandirian Hari ke 7

 Ada beberapa poin yang saya pelajari mengenai kemandirian pada urusan manajemen waktu: -berani berkata tidak -tidak semua hal harus dikerjakan sekarang -tahu apa yang penting dan tidak penting

Kemandirian Hari Ke 6

 Hari ini tantangannya tentang mengelola keuangan adalah membuat budget yang sesuai dengan evaluasi dari bulan-bulan sebelumnya (yang sempat boncos karena ada beberapa kali kesempatan impulsive buying hehe). Jadi rencananya memang mau taubat finansial dengan cara mengalokasikan lebih banyak ke tabungan daripada pengeluaran konsumtif. Masih tetep sih punya prioritas dalam mengelola keuangan untuk ziswaf terlebih dulu dan kewajiban iuran2, lalu pengeluaran yang paling harus jelas remnya ya di bagian playing alias jajan-jajannya hehe. Nggak kerasa kadang pingin makan ini itu terus tahu-tahu kok lumayan ya kalau ditotal wkwk Ya udah sekarang jadi lebih fokus untuk tabungan dan fokus sama persiapan lahiran aja. Untuk yang wajib tetap tertunai tetapi tetap waras dan hepi karena masih ada alokasi playing juga meski berkurang :)

Kemandirian Hari ke 5

 Tantangan yang saya temukan hari ini adalah tentang mengatur jadwal istirahat dan olahraga, atau bergerak sih lebih tepatnya. Karena lagi hamil gede gini bawaannya pingin molor terus kalau siang. Malemnya malah on hehe. Beberapa upaya yang dilakukan selain dengan membuat habit tracker adalah dengan melakukan senam prenatal yang cenderung ringan, bisa dilakukan tanpa alat maupun matras. Meskipun kadang juga pakai gymball kalau pas pegel duduk terus. Selain itu juga perlu tetap terhidrasi jadi sering-sering minum air putih. Akhir-akhir ini minumnya dari botol minum terus sih biar terukur satu botol bisa 500ml, tinggal dikalikan aja misalnya 4 kali isi ulang berarti udah 2 liter yang diminum. Terkadang lupa juga sih udah ngisi berapa kali, yang penting tetep diseringin minumnya setiap sebelum atau setelah beraktivitas apapun. Mungkin lain kali bisa dimasukkan ke habit tracker juga sih hehe, kemarin belum masuk daftar. Terus lebih banyak afirmasi positif, bikin waktu khusus untuk bersyuku

Kemandirian Hari ke 4

 Alhamdulillah masih bertahan sampai hari ini.. Meskipun cukup tepar tapi belajar banyak terutama dari tantangan kemandirian. Sudah beberapa hal dilakukan meskipun harus tetap memanajemen lagi tentang waktu istirahat. Keinginan lebih banyak bergerak, mengerjakan banyak hal tidak mungkin tercapai kalau kondisi ga fit. Jadi besok besok kalau mau mengerjakan sesuatu harus diperkirakan lagi kemampuan dan waktu istirahatnya. Supaya ga jadi orang yang tersibukkan oleh kesibukan tapi tetap merasa tidak produktif.

Kemandirian Hari ke 3

Image
Tantangannya masih sama seperti kemarin, cuman yang perlu dikelola ternyata lebih ke segi emosionalnya. Tidak terbawa oleh kesibukan yang ada. Lebih banyak memaknai hal-hal yang sedang dikerjakan. Kalau kata suami ya dilakuin aja jangan kebanyakan mikir.. Kalau ada yang bikin sulit mesti dihadapi tapi tidak sampai memaksakan diri mengerjakan dengan sempurna. Mencoba untuk memaafkan diri sendiri kalau tidak sesuai ekspektasi. Belajar mandiri tapi juga tidak menuntut terlalu keras pada diri sendiri. Strategi yang sudah direncanakan kemarin lumayan berhasil dengan adanya habit tracker. Alhamdulillah

Kemandirian Hari ke 2

 Nah, kali ini saya ingin sharing tentang tantangan yang saya temukan dalam mengelola kemandirian. Yang pertama ingin saya benahi adalah tentang mengelola waktu. Karena terasa sekali saya masih tergopoh-gopoh dalam menyelesaikan berbagai tugas dan prioritas juga lagi berantakan. Sebagai latihan disiplin juga supaya nanti lebih mudah menghadapi masa pasca persalinan dengan peran baru sebagai ibu dari dekbay :") Strategi yang saya lakukan sebenarnya tidak jauh dari yang selama ini selalu dicoba yaitu membuat daftar kegiatan atau ToDoList. Pernah mencoba pakai aplikasi malah jadi ribet sendiri, akhirnya memutuskan manual aja lebih enak buat diliat dan dicentang-centang pakai bolpen. Lebih bisa dirasakan pencapaian targetnya. Sempet berpikir mau menghias-hias tapi jadinya nanti malah ga fokus sama tugas-tugasnya hehe. Bismillah, rencana ke depan bisa lebih mindful lagi dalam menulis daftar kegiatan dan bisa berkata tidak untuk hal-hal yang kurang prioritas.

Kemandirian 1

 Beberapa item tentang kemandirian yang ingin dilatih di masa tantangan ini adalah: Mengelola waktu Mengelola keuangan Mengelola komitmen Nah penjabarannya akan diceritakan selama perjalanan di zona 2 ini hehe

Pantulan Warna Zona 1

 Alhamdulillah zona yang cukup menantang di awal, karena kadang butuh keberanian lebih untuk memulai sesuatu dari awal lagi. Belajar berkomunikasi secara produktif memang rasanya nano-nano. Kadang harus melewati badai drama supaya bisa mengerti dan mengambil hikmahnya. Kemudian pada akhirnya bisa mencapai titik yang tak pernah diduga sebelumnya. Lebih dekat dan mengenal orang-orang yang disayang, makin bersyukur kepada Allah SWT atas nikmat belajar tiada henti.. Mungkin jalan yang dilalui nggak selalu mulus lancar jaya tanpa hambatan, tetapi selama ini saya meyakini pasti ada yang bisa dibawa untuk jadi bekal pembelajaran di zona-zona berikutnya.

KomPro Hari 10

 Penting sekali untuk berbicara di waktu yang tepat dan juga dengan kehadiran yang utuh. Sebab, seringkali miskomunikasi terjadi saat kita terburu-buru. Atau mungkin kita tak sadar penuh apa yang sedang kita lakukan dan katakan. Bisa jadi justru ditangkap berbeda oleh sang penerima pesan. Saya, ibu dan adik sedang merencanakan untuk memberikan kejutan kepada kakak ipar dan ponakan yang lagi ulang tahun hari ini. Tetapi karena ada wisuda di kampus Ibu, jadi super riweh sendiri. Alhasil, ketika terburu-buru ada komunikasi dua arah yang kurang baik. Yang satu merasa sudah menjelaskan, yang satunya masih tak paham dan memutuskan untuk menunggu. Jadinya harus ada drama dulu meskipun tujuan komunikasinya tercapai. Kejutan berhasil dilaksanakan. Pelajaran hari ini tentang komunikasi produktif adalah i'm responsible for my communication result.

KomPro Hari 9

 Ketika obrolan terasa tidak nyaman, rasanya kata-kata tidak bisa keluar dengan sendirinya dan harus agak dipaksa, mungkin memang butuh katarsis untuk mengalirkan emosi. Emosi yang meminta diberikan panggung supaya lega dan tidak menghambat rasa. Saya kemudian meminta video call dengan suami malam lalu karena rasanya benar-benar jenuh hati dan pikiran. Butuh seseorang untuk bisa mendengarkan, tanpa penghakiman. Beruntungnya, suami cukup peka dan mau mendengarkan, sesekali memberikan tanggapan dan tak lupa memberikan semangat supaya saya tidak menyerah dengan keadaan. Rasanya pembelajaran komunikasi produktif selalu berkaitan dengan keselarasan kata dan rasa. Lega sekali sudah bisa mengeluarkan apa yang mengganjal dan melepaskan hal-hal yang tak perlu digenggam.

KomPro Hari 8

 Akhir-akhir ini lagi mellow sekali... lagi ga kuat menahan rindu plus mood ngedrop karena ga bisa memenuhi deadline. Akhirnya jadi curhat panjang dan puas²in nangis di videocall. Untunglah suami masih supersabar ngehadepin bumil satu ini.. alhamdulillah. Berangsur-angsur perasaan jadi lebih netral setelah ngobrol cukup lama dan ditanggapi dengan proper oleh massuami. Diingetin lagi dan disemangati lagi supaya tidak mudah menyerah. Mengontrol kata² juga karena debay bisa merasakan apa yang aku rasakan, doa² katanya juga lebih mudah terkabul.. ya Allah.. jadi malu sendiri kalau mau menyerah padahal sudah dikasih banyak privilege. Semoga jadi titik restart untuk bersyukur lebih lagi..

Kompro Hari 7

Ada kebiasaan yang sebenernya kurang bagus sih tapi jadinya lebih banyak obolan di tengah jalan. Saya dan ibu kalau belanja suka ga pakai list groceries alias ya diinget-inget aja apa yang udah habis di rumah dan ingin dibeli. Lalu seringkali sesampainya di tukang sayur atau pasar jadi kepingin beli macem-macem :)) Tetapi yang paling menyenangkan adalah ketika bisa mengobrol sekaligus jalan pagi mengelilingi kompleks perumahan. Bisa mengomentari tanaman-tanaman dan model-model rumah yang ada. Hehe Saya jadi merasakan quality time dengan ibu melalui cara-cara yang sederhana seperti ini. Meskipun paling pol durasinya ya hanya 30 menit tapi sangat lumayan untuk bisa berdua menikmati pemandangan yang bukan di rumah aja (tetap pakai masker dan jaga jarak) meski hanya untuk ke tukang sayur di ujung kompleks. Komunikasi jadi lebih bermakna kadang bukan karena isi percakapannya tetapi karena dengan siapa dan bagaimana rasa terlibat di dalamnya.

Kompro Hari 6

Ketika menyimak beberapa hal di lini masa, hal yang paling tersoroti adalah kenaikan jumlah kasus pandemi di Indonesia. Ternyata bukannya makin mereda tapi justru di kondisi yang katanya new normal ini malah makin menjadi-jadi. Di kantor suami pun sampai harus lockdown beberapa hari dan akhirnya WFH selang-seling masuknya. Kalau di kantor ibu, cuman disuruh rapid aja tetapi ga pakai lockdown -__- Jadi obrolan seru dengan ibu karena hal ini cukup membuat beliau resah tapi di sisi lain beliau merasa tidak bisa meninggalkan kewajiban selama di kampus sehingga tetap masuk seperti biasa. Saya agak nggak terima dengan kondisi itu dan mulai protes kenapa mesti masuk. Tetap saja, hasilnya ibu masuk kantor tiap hari karena harus mengurusi persiapan wisuda akhir pekan ini yang diselenggarakan secara offline maupun online ._. percakapan harus terhenti karena memang hal ini bukan sesuatu yang bisa dicarikan solusinya. Semua kebijakan bergantung pada institusi masing-masing. Sementara itu saya cuku

Kompro Hari 5

 Ketika mengobrol dengan ayah tentang apa yang kita lakukan untuk bisa menasihati keluarga sendiri terutama masalah kewajiban beribadah ritual... A: ya gimana ya, nyontohin ya sudah.. S: iya tapi belum cukup kalau cuman begitu yah A: trus harus gimana? S: ya harus ada pendekatan, diingetin terus A: hmmm S: harus konsisten juga Kadang memang jadinya kayak terlalu teoritis. Tetapi memang agak sulit pada pelaksanaannya. Setidaknya sudah menjadi bahasan dan dicoba terus setiap hari supaya ada perubahan. Mencari solusi permasalahan memang harus mempertimbangkan FoE dan FoR dari individu masing-masing.

KomPro Hari 4

Bismillah.. Ketika LDR sambil hamil itu emang kerasa banget moodnya makin gampang swinging. Haha Sedikit curhat, sejak pandemi ini, fase bahagia awal-awal hamil mulai menurun berganti jadi agak waswas dan sedih. Sampai pada akhirnya harus berdamai lagi dengan fase yang tidak biasa ini. Semakin tidak ketemu orang dan anak-anak kecil yang kurencanakan sering kutemui di tahun ini. Saya bukan orang yang suka memulai pembicaraan juga bukan orang yang kuat ngobrol lama. Tetapi saya sangat merindukan obrolan yang mendalam, merasakan koneksi dengan orang lain dalam bentuk komunikasi. Dalam komunikasi produktif IP, saya belajar bahwa beberapa hari ini saya masih belum cukup menerapkan karena memang jam terbang yang masih terlalu sedikit alias masih takut-takut memulai pembicaraan. Namun, ketika saya bisa menemukan hal lain dalam komunikasi di dalam rumah secara nyata maupun dengan kawan di dunia maya, saya senang. Menemukan makna baru bahwa seringkali yang membuat salah persepsi adalah komunika

KomPro Hari 3

 Hari ini mencoba untuk belajar komunikasi produktif bersama adik. Kebetulan di rumah lagi ada teknisi yang lagi memperbaiki Wifi dan saya harus pergi ke akupuntur diantar ayah saya. Saya: oh iya kan mau pergi nih, kamu jaga rumah ya.. Adik: lho kok gitu :( Saya: Lho iya kan aku mau pergi sama ayah Adik: aku sama siapa? ibu ikut? Saya: hmm kayaknya sih iya Adik: Lhoo mesti Saya: gimana dong Ibu: ya gapapa ibu di rumah ga usah ikut  Sepertinya memang ada yang error sih hehe.. sebaiknya sih dipastikan dulu sebelum meminta tolong adik buat jagain rumah. Jadi dia nggak insecure. Jadi pembelajaran kali ini adalah poin clear and clarify apalagi saat ingin meminta bantuan seseorang.

KomPro Hari 2

 Alhamdulillah meskipun LDR saya masih bisa berkomunikasi secara intensif dengan suami. Seperti kemarin saat saya sedang mengerjakan laporan untuk keperluan kuliah saya, suami dengan sigap mau membantu. Ketika itu saya dikabari kalau suami sedang libur karena kantor lagi lockdown. Sebabnya pasti udah pada bisa nebak lah ya .___. sedih pokoknya.. tapi ada blessing in disguise karena akhirnya suami jadi ada waktu luang buat bantu saya hehe Lalu saya coba buat menanyakan waktu itu... Paksu: iya nih, jadi jumat diliburin.. Saya: Owalah.. hmm, terus pas jumat rencananya mau ngapain? Paksu: ya olahraga, lari Saya: Ooh, berarti siangnya kosong kan ya? Paksu: iya.. kenapa? Saya: hehe, bantuin ngerjain tugasku dong... Paksu: oh iya boleh, mana-mana? Saya: yeay, makasih mas.. ini..... Nah begitulah meskipun pada akhirnya jumat siang itu wifi di rumah tiba-tiba hilang sinyal dan berakibat menunda pengerjaan apapun. huhu Setidaknya poin komunikasi produktif yang sudah berjalan adalah mencari timin

Komunikasi Produktif Hari 1

 Percakapan pagi ini.. Saya: Pak, udah mau berangkat yaa? Bapak: Iya.. Saya: Ada Lemet, ini mau dibawa? Bapak: Iya mau.. Saya: satu apa dua? Bapak: Dua.. Saya: Oke Komunikasi produktif kali ini yang jadi poin penting adalah clear and clarify, jangan berasumsi sendiri tanpa dasar yang jelas, apalagi ada orangnya. Justru mestinya komunikasi berjalan dengan cara bertanya, memastikan dengan mengkonfirmasi. Pada episode sebelum mengenal komunikasi produktif biasanya yang muncul.... A: Udah mau berangkat ya? B: Iya.. A: (pasti buru-buru, mana sempat bawa sangu makan) B: ini (lemetnya) ada yang makan nggak ya? A: lho mau ta? kirain nggak mau... B: mau.. dibungkusin aja biar takbawa.. A: owalah iya.. Meskipun endingnya sama, tapi prosesnya beda hehe Sekian hari ini :)

Wahana Diving Bunsay

 Alasan saya tetap bertahan di Institut Ibu Profesional salah satunya adalah pengalaman belajar yang sesuai dengan misi dan peran saya saat ini, yakni menjadi seorang istri, ibu sekaligus masyarakat yang punya kontribusi sekecil apapun itu. Filosofi belajar yang sangat mendasar selama saya belajar di IP adalah selalu bertumbuh dan menghargai proses yang ada. Selalu bermula dari diri sendiri, perubahan itu dibangun dengan penuh kesadaran.  Saya memahami bahwa setiap hal yang saya pelajari di IP akan  sangat bermanfaat untuk membuat saya menjadi lebih optimal menjalani peran hidup. Oleh karena itu, saya bertekad untuk mengerjakan setiap tugas yang ada di kelas bunda sayang ini sampai tuntas, tentunya dengan rasa enjoy dan ekspektasi yang dikelola dengan lebih baik dari sebelumnya. Bismillah, saya siap menjalani kelas bunsay ini dengan lebih bersemangat lagi :)

Wake Boarding Bunsay

 Selama ini, saya selalu merasa bersemangat untuk belajar berbagai hal. Terlebih jika hal yang saya pelajari adalah hal yang baru dan berkaitan dengan pengembangan diri. Sekarang, saya ingin fokus pada beberapa peran yang saya jalani yakni sebagai seorang istri sekaligus ibu yang in syaa Allah akan launching 2 bulan lagi hehe. Semoga Allah mudahkan semuanya.. Nah, berhubung saya di Institut Ibu Profesional, saya jadi merasa sangat beruntung karena inilah tempat yang tepat untuk belajar menjadi seorang ibu. Komunitas pembelajar yang memantik semangat memberdayakan diri sangat membantu saya untuk berproses saat ini. Di sini saya mulai memetakan lagi apa saja yang ingin saya pelajari dan terapkan di kehidupan saya sehari-hari. Dimulai dari titik nol, saya mencoba untuk memasang target impian saya untuk menjadi ibu terbaik untuk anak saya. Semenjak persiapan menikah hingga persiapan hamil dan melahirkan, saya mempelajari dasar-dasar bagaimana cara merawat dan mendidik anak. Pada kesempatan

Wahana Surfing Bunsay

 Kali ini pembahasannya adalah mengenai COC. Wah apa sih itu? COC adalah singkatan dari Code of Conduct. Semacam kode etik atau aturan yang perlu dijalankan selama kita menjadi anggota komunitas. Dengan COC, kita jadi lebih menjunjung adab dan memiliki kejelasan sikap kalau terjadi sesuatu yang di luar norma. Pengalaman saya yang pernah terjadi saat dulu awal bergabung IP membuat saya lebih paham mengenai COC ini. Khususnya mengenai komitmen untuk menjadi anggota yang aktif dan menghargai proses belajar selama di IP. Kebanyakan berpikir karena kurang relate dengan ibu-ibu yang lain yang punya anak untuk diajak praktek materi membuat saya jadi agak terlena untuk menunda-nunda pengumpulan tugas. Pengalaman itulah yang membuat saya cukup menyesal karena kurang maksimal dalam belajar sampai akhirnya harus mengulang belajar di Bunsay. Namun kali ini saya merasa, setiap proses belajar penting dan istimewa, apapun kondisinya. Saya jadi lebih menghargai setiap proses dan progres sekecil apapun

Membangun Istana Pasir

Bismillah.. Memulai lagi perjalanan di Institut Ibu Profesional ini dengan semangat baru dan juga suasana yang berbeda.. Rasanya menyenangkan sekali bisa bertemu lagi dengan para ibu pembelajar di grup IP Surabaya Madura. Beberapa diantaranya bahkan sudah mengenal dekat dan ada juga yang sedang di fase yang sama: menyambut kelahiran buah hati tercinta. Di tahapan pertama, para ibu diajak untuk menjelajahi sebuah wahana, dimana kita akan membangun sebuah istana pasir. Menjadi ibu profesional tentu menjadi impian semua ibu. Kali ini, perjalanan dimulai dengan memaknai tujuan, yakni menjadi Ibu Profesional. Namun, apakah kita benar-benar memaknai apa sebenarnya sosok ibu profesional itu? Bagi saya, ibu profesional adalah seorang ibu yang senantiasa terbuka untuk belajar, meningkatkan kapasitas dirinya untuk dapat lebih bermanfaat, sebagai bekal untuk ke surga-Nya. Oleh karena itu, seorang ibu profesional membutuhkan langkah-langkah yang dijalani dengan sepenuh hati agar "istana