Wake Boarding Bunsay

 Selama ini, saya selalu merasa bersemangat untuk belajar berbagai hal. Terlebih jika hal yang saya pelajari adalah hal yang baru dan berkaitan dengan pengembangan diri. Sekarang, saya ingin fokus pada beberapa peran yang saya jalani yakni sebagai seorang istri sekaligus ibu yang in syaa Allah akan launching 2 bulan lagi hehe. Semoga Allah mudahkan semuanya..

Nah, berhubung saya di Institut Ibu Profesional, saya jadi merasa sangat beruntung karena inilah tempat yang tepat untuk belajar menjadi seorang ibu. Komunitas pembelajar yang memantik semangat memberdayakan diri sangat membantu saya untuk berproses saat ini. Di sini saya mulai memetakan lagi apa saja yang ingin saya pelajari dan terapkan di kehidupan saya sehari-hari.

Dimulai dari titik nol, saya mencoba untuk memasang target impian saya untuk menjadi ibu terbaik untuk anak saya. Semenjak persiapan menikah hingga persiapan hamil dan melahirkan, saya mempelajari dasar-dasar bagaimana cara merawat dan mendidik anak. Pada kesempatan kali ini saya akan coba untuk menjabarkan peta pembelajaran yang saya rencanakan.

Menjadi seorang ibu yang mencintai anak apapun kondisinya, mendidik sesuai dengan petunjuk dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan merawat dengan ikhlas dan penuh kesadaran.

Langkah pertama adalah memberdayakan diri. Untuk menjadi seorang ibu yang bisa mencintai anak, perlu untuk mencintai diri sendiri dengan memberdayakan diri terlebih dahulu. Memenuhi tangki cinta dengan memaafkan diri sendiri, orang lain, maupun kondisi di masa lalu. Mencari ilmu yang berkah untuk bekal mencintai anak sesuai kehendak Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Langkah kedua adalah melawan rasa takut untuk mencoba dan melakukan perubahan. Sekalipun hal kecil. Tidak hanya sekadar tahu tetapi juga memahami dan mempraktekkan ilmu yang telah didapat.

Langkah ketiga adalah mengelola ekspektasi dan mengapresiasi diri. Lagi-lagi, meskipun hal yang terlihat kecil dan sederhana, tetapi tidak ada yang remeh dalam setiap kebaikan. Bahkan Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah memberikan petunjuk bahwa amalan yang sedikit tetapi istiqomah jauh lebih baik daripada amal yang besar tetapi tidak istiqomah.

Setidaknya 3 langkah itu yang akan memandu saya untuk menikmati perjalanan menjadi seorang ibu yang bahagia dan diridhoi Allah Subhanahu Wa Ta'ala.




Comments

Popular posts from this blog

Onomatopoeia: Ekspresif dalam Kosakata

2: Caraku Memandang Dunia Tak Lagi Sama

Dimulai dari Sampah di Depanmu