Games 3: Family Project

Brainstorming Ide

Mengumpulkan gagasan yang sekiranya menarik untuk dijadikan fampro ini cukup menantang. Apalagi tidak terbiasa melakukan kegiatan bersama yang unik dan bertemakan sesuatu yang tujuannya besar. Biasanya keluarga kami cenderung melakukannya biasa saja (tidak ada embel-embel project atau apa yang keliatan keren gitu --a haha). Yang penting nanti apa yang dikerjakan cepat selesai dan beres.

Nah ternyata ada banyak hal yang dilewatkan kalau prosesnya tak dinikmati seperti itu. Kali ini, tantangannya adalah mengerjakan setiap project dengan maksud untuk menjalani prosesnya dan merasakan setiap naik-turunnya, pasang-surutnya. Tidak mudah karena belum terbiasa. Tapi selalu ada jalan untuk membuatnya jadi lebih mudah dari apa yang dibayangkan. Mencoba untuk berpikir positif bahwa tidak ada yang sia-sia dari sebuah proses belajar.

Beberapa ide yang sudah terpikir untuk dijalankan adalah merapikan lagi jurnal harian atau log-book yang berisi hal-hal yang disyukuri dan dipelajari setiap hari serta catatan keuangan. Ada semacam perasaan inequilibrium alias ketidakseimbangan yang harus ditangani dengan menuangkan isi pikiran ke dalam tulisan. Selain mengurangi beban di kepala, saya juga jadi lebih ringan dalam merencanakan sesuatu dan mengingat.

Selain itu, ada ide project lain seperti kegiatan membaca rutin yang diadakan di akhir pekan setelah tea-time. Prosesnya mungkin dari menata buku dulu di rak sesuai dengan jenis dan seringnya dibaca. Lalu membuat list buku yang ingin dibaca atau goal berapa buku yang akan dibaca di bulan ini. Selanjutnya, membuat lembar review buku atau langsung mengetik di goodreads, lapak berisi banyak ulasan buku.

Ada juga ide untuk menjual buku dan baju bekas. Prosesnya bisa dimulai dengan memilah buku dan baju yang sudah setahun atau dua tahun tidak dipakai. Asumsinya, buku dan baju tersebut tidak begitu diperlukan untuk digunakan atau sudah expired. Mungkin kalau buku bisa dipilah yang genrenya buku sekolah untuk dijual atau diloakkan (sekarang buku sekolah sangat cepat kedaluarsa). Mungkin juga baju yang masih layak bisa diberikan kepada yang membutuhkan daripada dijual atau dibuang.


Comments

Popular posts from this blog

Kemandirian Hari ke 3

catatan keuangan

2: Caraku Memandang Dunia Tak Lagi Sama