Masa Berganti, Bolehkah Kembali?

Saya selalu teringat masa-masa saya menghadapi berbagai hal yang menantang dan saya berhasil menaklukkannya. Saat dimana saya merasakan keajaiban dari tiap doa dan lintasan hati yang mengiringi upaya tak seberapa. Kala itu, kesempitan begitu menghimpit tetapi celah harapan begitu mudahnya ditemukan dan menanggulangi kesedihan.

Saya selalu ingin mengulang masa-masa saya menikmati sujud dan langkah panjang lagi cepat untuk mengonkritkan kontribusi. Walah, kedengarannya hebat betul. Tapi yang kurasa saat itu, berat dan melelahkan tapi begitu menggairahkan. Memacu semangat untuk berbuat hal lain yang benang merahnya tetap perjuangan.

Rasanya ingin kuwujudkan lagi emosi dan suasananya kala itu, ketika prasangka tersisih jauh dari pandangan, dan rasa sakit bisa dinegosiasi. Saat kebaikan dianggap berharga dan setiap orang berhak memiliki dan membaginya sama rata. Ketika itsar* sangat nyata kusaksikan tersodor dari tangan-tangan pemimpin yang tak sungkan bertanya, menawarkan, dan senantiasa belajar.

#nostalgiasejenak #rindumacamapaini

*mendahulukan hak orang lain

Comments

Popular posts from this blog

Onomatopoeia: Ekspresif dalam Kosakata

Dimulai dari Sampah di Depanmu

Kemandirian Hari ke 3