Kreasi Tanpa Plagiasi

Saya agak sedih dengan pemberitaan kemarin-kemarin masalah cerpenis yang ternyata memplagiat hasil karya orang lain. Bahkan sampai berani-beraninya diikutkan lomba cerpen dan menang sampai diterbitkan di penerbit besar. Padahal jelas sekali bahwa ia hanya mencopy-paste tulisan dan hanya mengganti judul ceritanya saja. Benar-benar plek ketiplek isinya, kata perkata, bahkan titik koma. Parahnya tidak cuman 1-2 kali saja, tapi sampai 24 kali! Itu baru yang ketahuan, entahlah kalau sampai nambah daftar plagiasinya. 

Dari situ saya belajar tentang pentingnya menghargai karya. Baik milik sendiri maupun orang lain. Saya pun juga belajar untuk berkreasi dengan cara mengambil inspirasi dari berbagai tempat, dan memodifikasi dengan cara yang lain lagi. Kalau sudah plek sama, lah bukan inspirasi sih namanya --"
Dengan percaya diri bahwa kita bisa menghasilkan karya orisinal, kita sudah menghargai diri kita sendiri dan bersyukur kepada Allah atas ilham yang diberikan-Nya.

Sebenarnya banyak ide-ide yang datangnya dari pikiran sendiri atau dari kejadian yang ada disekitar untuk diolah menjadi suatu kreativitas. Saya mencoba untuk menerapkan catatan ide saat menemukan ide meskipun itu masih terlihat aneh atau mustahil. Ada perasaan senang saat bisa menemukan ide yang beragam dan lebih senang lagi ketika ide itu bisa berguna untuk dilakukan hingga dapat membantu orang lain.

Comments

Popular posts from this blog

Onomatopoeia: Ekspresif dalam Kosakata

2: Caraku Memandang Dunia Tak Lagi Sama

Dimulai dari Sampah di Depanmu