Hari ke-5: Menelusuri Jejak Baca

Apa yang kita pikirkan saat ini adalah hasil dari proses belajar kita akan suatu hal. Semenjak saya mengenal buku-buku motivasi, saya jadi merasa ada keperluan untuk terus memperbarui pola pikir saya supaya tidak mudah lemah dan menyerah menghadapi variasi masalah atau tantangan dalam hidup. Saya menemukan beberapa kepingan semangat yang kemudian bisa saya susun untuk menegakkan kembali punggung saya dan membuat saya jadi lebih berani menyelesaikan permasalahan.

Semua yang saya rasakan saat ini pun adalah hasil dari hati yang mengalami pasang surut harapan dan hujan tempaan yang hadir di setiap masanya. Mungkin saya sering baper (terbawa perasaan) saat membaca suatu kisah yang biasa saja atau saat menceritakan kembali sebuah tokoh yang  menurut saya too good to be true karena saking baiknya. Tapi sebenarnya, yang terpenting adalah betapa setiap perjalanan yang saya baca atau lika-liku kehidupan seseorang bisa begitu terasa di relung hati saya seolah-olah saya sendiri yang mengalaminya.

Semua yang terkumpul dalam benak saya ketika menyadari bahwa buku-buku dan segenap cerita yang pernah saya baca begitu berarti membentuk diri saya saat ini. Jejak yang tertinggal di pikiran dan keyakinan saya digoreskan oleh para punggawa aksara dari setiap emosi yang tertuang di dalam bukunya. Bukan dari indahnya kata atau mendayu-dayunya, tetapi justru dari kesederhanaan dan kebermaknaan yang terasa pas saja di hati saya.

Mungkin nanti buku-buku itu tidak lagi bersama saya karena saya ingin agar mereka dibaca oleh lebih banyak orang.

Comments

Popular posts from this blog

Onomatopoeia: Ekspresif dalam Kosakata

2: Caraku Memandang Dunia Tak Lagi Sama

Dimulai dari Sampah di Depanmu