Five: Dongeng

Saya sedang senang mempelajari dongeng. Ternyata, banyak sekali pelajaran berharga yang saya dapatkan dari perjalanan saya mulai dari awal mengenal dongeng. Masa kecil saya tidak luput dari dongeng dan buku cerita. Setiap hari, orangtua saya tidak pernah absen mendongengi saya. Bahkan kalau saya ikut ibu ke pasar, pasti ujungnya beli buku juga buat dibaca. Bapak saya juga menyanyikan lirik lagu di dalam cerita si kue jahe yang diaransemen sendiri alias ngarang. Hehe

Ketika sudah sebesar sekarang, rasanya kurang cocok ya untuk mendengarkan dongeng. Tetapi ternyata saya masih doyan banget buat menyimak dongeng. Apalagi kalau dongengnya dituturkan oleh para pendongeng yang ekspresif dan kreatif menggunakan sumber daya yang terbatas. Saya jadi teringat betapa kayanya kosakata anak-anak karena banyak menyaksikan dongeng dan terhibur karenanya. Sudah begitu, bisa belajar sains dan akhlak juga dari dongeng.

Ah bahagia sekali. Mendengarkan dongeng saja sudah membuatku ketagihan untuk menelpon Si Poncil 292-1100. Haha padahal itu mbayar tapi saya suka menelponnya diam-diam tanpa memberitahu ibu. Hiburan masa kecil yang tak terlupakan.

Comments

Popular posts from this blog

Onomatopoeia: Ekspresif dalam Kosakata

2: Caraku Memandang Dunia Tak Lagi Sama

Dimulai dari Sampah di Depanmu