Hari 1: Morning Routine

Kali pertama saya menyadari saya ini nggak begitu mandiri dalam menginisiasi sesuatu. Saya seringkali mengamati dulu reaksi orang-orang di sekitar saya. Kalau mereka tidak berminat sementara saya bisa melakukannya barulah saya lakukan.. Yha emang kesuwen pol :))

Nah barangkali ya memang mungkin itulah yang saya harus atasi sendiri. Terkadang saya sibuk menanggapi pikiran saya yang kadang takut-takut nggak jelas. Akhirnya, saya jadi batal melakukan sesuatu atau mungkin telat melakukannya.

Kali ini saya mencoba untuk mengawali hal-hal yang mungkin sebelumnya harus disuruh atau didorong oleh orang lain. Mencoba membangun motivasi dalam diri bahwa memutuskan sendiri dan legowo menerima hasil apapun yang ada itu baik. Agar saya tidak menyesal ke depannya.

Bukankah menyesal karena melakukan sesuatu yang baik tapi hasilnya ga maksimal lebih baik daripada tidak melakukannya sama sekali?

Tadi pagi misalnya, mulai mengaktifkan diri bangun tahajud langsung lanjut subuhan jama'ah sama ibu terus lanjut ngaji, mbuka gorden, pintu, dll.. Intinya menyiapkan pagi datang dengan riang... tanpa gegoleran ga jelas. Coba besok pagi mulai lagi ritual tea morning time-nya.

Kerasa banget tantangan IIP kali ini benar-benar menantang sih.. huhu sedih tapi seneng. Keluar dari zona nyaman. Saatnya naik level! dari Meu 1.0 upgrade ke versi beta *uopose

Yak, pokoknya bismillah dulu.. besok dilanjut lagi progresnya.

Comments

Popular posts from this blog

Onomatopoeia: Ekspresif dalam Kosakata

2: Caraku Memandang Dunia Tak Lagi Sama

Dimulai dari Sampah di Depanmu