Hari 6: Beberes

Saya suka banget kamar yang rapi, bawaannya hepi dan berpikir jadi lebih lancar. Sepertinya keyakinan seperti ini sudah mengalir dari Bapak dan Ibu hingga kakak dan adik saya. Saking suka rapinya, ibu saya kalau menjemur baju, arah gantungannya harus sama plek, ke kiri ya ke kiri semua. Handuk sudah ada kepemilikan berdasarkan warnanya. Gelas untuk minum masing-masing pun sudah ditata setiap pagi dan dipakai bolak-balik sampai paginya lagi. Terus jaman dulu banget, setiap buku di rumah ada nomornya. Ngeri kali lah kalau dibayangin. Tetapi sekarang nggak begitu banget sih. Udah lebih longgar prinsipnya.

Nah, setelah saya mengenal seni beberes rumah, saya jadi lebih suka beberes buku dan kertas-kertas. Terasa sekali bahwa buku saya itu kebanyakan :( Terus juga belum ada kategori buku yang memudahkan untuk membaca. Apalagi hobi saya membaca buku itu tidak sampai habis sudah ganti buku yang lain lagi.

Akhirnya, saya coba bagi dua kategori buku saja, buku yang sering atau lagi dibaca dan buku yang jarang dibaca. Susunan bukunya cukup random sih, berdasarkan tinggi dan warna saja. Kadang kalau ga ketemu yang sewarna ya udah ditaruh sesuai tinggi aja, dan begitu sebaliknya. Saya jadi lebih simpel menatanya sekaligus nggak kebanyakan mikir buat ngasih nomor atau genre buku.

Selanjutnya saya bakal bercerita tentang beberes baju ya :)

Comments

Popular posts from this blog

Onomatopoeia: Ekspresif dalam Kosakata

2: Caraku Memandang Dunia Tak Lagi Sama

Dimulai dari Sampah di Depanmu