Tentang proses yang mengalami perubahan fantastis. Membuat orang dengan sekejap mata dapat terpana. Sebab, betapa canggihnya, bahasa kekinian yang mewakili tentang kecepatan dan kehebatan.
Merayakan sesuatu jadi terasa penting abad ini. Semula mungkin memang ada pencapaian yang perlu disyukuri dengan berbagi kebahagiaan, tetapi agaknya semakin ke sini semakin ritual semata. Seperti yang sedang ramai dikunjungi netizen, galeri instagram. Bergantian bagai musim, perayaan demi perayaan digambarkan dalam kotak-kotak foto. Ada yang memilih untuk mengabadikan momen perayaan dengan mengunggah wajah bahagia dengan bunga di tangan dan di samping teman-teman seraya berpelukan, sambil diberi kutipan sebagai captionnya. Dilengkapi dengan video dan gaya foto bumerang. Ada pula yang menata hadiah sedemikian rupa hingga di foto terlihat betapa banyak yang begitu ingin ikut berbahagia dengannya. Saya pernah membaca sebuah buku tentang Happiness project , sebuah buku kuning biru yang cerah ceria seperti judulnya. Terasa begitu menyenangkan karena kita dibuatnya keluar dari rutinitas dan lebih banyak mengasah kreativitas. Ternyata, kebahagiaan dapat dicari dari hal-hal yang sangat de...
Alhamdulillahilladzi bi ni'matihi tattimush sholihaat. Segala puji bagi Allah (Subhanahu Wa Ta'ala) yang dengan nikmat-Nya segala kebaikan menjadi sempurna. Momen yang paling berkesan adalah ketika bertemu dengan orang-orang yang berjuang bersama, menghadapi kesulitan dan saat-saat menyesakkan sekaligus bertemu masalah paling buntu yang pernah dihadapi. Dan di saat itu pula, saya merasa begitu membutuhkan-Nya karena tidak ada lagi yang benar-benar bisa diandalkan saat itu kecuali pertolongan-Nya. Hampir tidak terkatakan rasanya bisa terjebak dalam sebuah jebakan kebaikan, yang mereka sebut, tersesat di jalan yang benar. Semua berawal dari bangku SMA dimana saya merasa tertarik dengan hingar bingar dunia aktivis organisasi dan kepanitiaan. Seorang kakak kelas memanggil saya dan mengajak untuk mendaftar sebuah kepanitiaan yang ketjeh . Di kepanitiaan tersebut, saya diperkenalkan dengan tempa-menempa, sebuah cara yang cukup dahsyat bagi saya kala itu yang tidak pernah m...
Aku kerap kali merasa bingung apa maksud dari perjalanan hidupku ini. Aku merasa nyaman dengan hidupku yang biasa saja. Bangun tidur, mandi, sholat subuh, sarapan kemudian sekolah. Aku mengikuti pelajaran di sekolah dengan tertib dan pulang tepat waktu. Aku pun juga membaca komik atau novel dan bermain dengan kawanku. Aku adalah anak biasa yang memiliki kualitas menengah di kelas dan tanpa bakat khusus. Tiap semester aku mendapat ranking 15 dari 30 anak. Walaupun begitu aku dengan senang hati menerimanya. Tak kusangka ternyata orang tuaku merasakan hal yang berbeda. Ibuku sering memuji anak tetangga ataupun temanku. Ini demi mendongkrakkan semangatku untuk berprestasi seperti mereka, katanya. Sedangkan ayahku menjadi pendengar setia bagi orang tua yang lainnya walau merasa risih ketika pertemuan rutin wali murid di sekolah. Mereka bercerita anaknya sering mendapatkan penghargaan dari bidang keahliannya masing-masing. Kawan-kawanku itu disebut...
Comments
Post a Comment