Hari ke-8: E-book bagi yang sibuk

Saya tidak begitu suka e-book awalnya. Apa sih itu? paperless katanya. Tapi kok tetep nggak enak kalau nggak di print ya? Hmm

Saya mulai mengambil alternatif membaca buku dengan e-book sejak saya mengenal website cerita rakyat dari berbagai belahan dunia. Judul websitenya, Long Long Time Ago. Menariknya saat itu, saya bisa membaca tentang asal-usul mitos dari seluruh dunia (ya meski nggak mencakup semuanya, tetapi yang biasanya populer saja di negara atau daerah asalnya). Saya mengenal itu sejak saya mengeenal Friendster. Hehe (kids jaman old)

Saya pun mengoleksi beberapa cerita, diantaranya yang paling berkesan adalah mitos tentang mengapa langit itu tinggi, mengapa laut itu asin dan tentu saja legenda dari Indonesia :) Haha (emangnya ada? ah saya juga lupa sih, seingat saya itu ada cerita Indonesia, tapi judulnya lupa -_-) Pokoknya saya bahagia sekali saat itu bisa dapat banyak referensi dongeng untuk dibaca dan barangkali saya jadi punya bahan omongan dengan teman-teman di sekolah. Dimana pun saya bisa mengakses komputer, seperti di kantor ibu, misalnya, saya mesti membuka internet untuk bisa membaca banyak hal.

Memiliki komputer saat itu sungguh membuat saya bersyukur. Sebab, saya jadi bisa berselancar di blog (zaman Raditya Dika belum punya buku) dan mencari banyak cerita untuk dibaca. Ada juga Encarta, produk Microsoft yang dibuat seperti e-ensiklopedi, ensiklopedi yang bisa diakses kapan saja dimana saja asal ada telkomnet instan.

Kemudahan yang didapatkan saat ini bagi para pembaca buku tidak lantas tanpa efek negatif juga. Efeknya bisa macam-macam, mata perih, punggung dan leher pegal, dan jari yang kaku. Mungkin dulu tidak terasa ya, karena masih banyak ativitas fisik yang dinamis dan juga sering olahraga. Sekarang, mana sempat? *tutup mata*

Sebagai refleksi, saya jadi sungkan sama buku-buku cetak yang saya punya sehingga saya putuskan untuk meletakkan beberapa buku di beberapa tempat berbeda. Jadi, rencananya, setiap saya lihat buku nganggur, tangan saya bisa beralih dari gawai ke buku tersebut. Doakan saya ya :")

Comments

Popular posts from this blog

Onomatopoeia: Ekspresif dalam Kosakata

2: Caraku Memandang Dunia Tak Lagi Sama

Dimulai dari Sampah di Depanmu