Hari ke-6: Semua itu Guru


Belajar sama-sama....
Berkarya sama-sama...
Kerja sama-sama...

Semua orang itu guru
Alam raya sekolahku
Sejahteralah bangsaku

Itu adalah secuplik lirik lagu dari pasangan duet hits di dunia literasi Indonesia, Ribut Cahyono, Karina Adistiana. Menyiratkan bahwa kehidupan ini nyatanya memang sebuah tempat belajar sesungguhnya. Kita diperkenankan melakukan berbagai hal meskipun pernah salah tetapi yang terpenting adalah belajar dari kesalahan. Kita bebas belajar dimana saja, apa saja, dan dari siapa saja.

Semua yang kita alami saat ini pun adalah hasil belajar yang telah lalu. Mungkin tidak ada rapornya atau ijazahnya, tetapi yang terpenting adalah pribadi yang lebih percaya diri untuk menghadapi tantangan hidup berikutnya. Meskipun, kita telah terbiasa diberikan pemahaman bahwa yang namanya belajar itu ya mengerjakan PR dari sekolah atau mengerjakan tugas dan mendengarkan ceramah guru di sekolah, kita mestinya bisa memahami kalau di luar itu semua kita tetap harus belajar.

Ketika menjadi seorang ibu, kita akan belajar akan peran baru yang sangat penting dan berarti bagi anak. Ketika menjadi anak, kita belajar menghormati dan menerima kondisi orangtua kita dengan sepenuh hati. Ketika menjadi teman, kita belajar menghargai perbedaan dan mengasihi satu sama lain. Apapun peran kita saat ini, kita bisa memilih untuk tetap belajar menjadi pribadi yang menyenangkan dan lebih baik dari sebelumnya.

Seperti Buku 5 Guru Kecilku, yang menginspirasi dengan kisah ibu dan anak-anaknya yang senantiasa belajar tiada henti, tidak memandang usia, kita bisa belajar dari siapa saja. Orang-orang yang ada di sekitar kita sangat bisa menjadi guru bagi kehidupan kita. Teringat pula kisah Hasan dan Husain yang menjadi guru bagi kakek yang sedang belajar berwudhu. Ternyata tidak perlu mengeluarkan modal yang banyak dan membayar mahal untuk mendapatkan khasanah pengetahuan. Kita hanya perlu membuka parasut pikiran supaya ia dapat bekerja dan melapangkan hati kita supaya mampu menerima hikmah yang tersebar di dunia.



Comments

Popular posts from this blog

Onomatopoeia: Ekspresif dalam Kosakata

2: Caraku Memandang Dunia Tak Lagi Sama

Dimulai dari Sampah di Depanmu