Mencari Peluang

Sebagai manusia alias homo economicus biasanya suka sekali yang namanya gratisan atau diskonan. (Siapa yang nggak suka coba? Hehe). Ternyata ini sedari kecil sudah tertanam bahkan dibiasakan oleh keluarga dan masyarakat di sekitar.

Saat membeli sebuah makanan, normalnya kita terbiasa sudah menilai kesesuaian antara porsi dan harganya. Begitu ada tawaran dapat bonus mainan, misalnya, maka itu jadi petimbangan yang lain yang menarik hati konsumen khususnya anak-anak. Saat masih anak-anak, saya pun sudah sangat familiar dengan aneka penawaran makanan maupun mainan yang berbonus mainan pula. Jajanan semacam Chiki, Cheetoz, dan sebagainya selalu melampirkan kata bonus beragam mainan di bungkusnya.

Kini, bonus telah menjelma menjadi lebih atraktif dan beragam lagi jenisnya. Pedagang dan pembeli sama-sama semakin jeli dan kreatif melancarkan strategi. Saya tidak begitu suka berbelanja sih. Tetapi kalau soal diskon, saya masih sering update :D Cukup tahu saja. Kadang juga saya getol mencari saat benar-benar membutuhkan. Misalnya, saat memesan tiket kereta api atau pesawat. Sekarang sudah banyak sekali agen travel online atau aplikasi pemesanan tiket yang menawarkan diskon secara kompetitif. Bahkan transportasi online seperti ojek motor dan mobil pun juga berlomba-lomba menyediakan voucher diskon untuk menarik pembeli. Kadang pun tak tanggung-tanggung, diskon bisa mencapai 75%. Siapa yang nggak langsung melek lihatnya :))

Kemudahan yang ada di zaman now ini jelas sangat membantu keseharian kita. Bahkan bisa jadi kita bingung dibuatnya saking banyaknya pilihan. Tinggal kitanya saja yang mesti jeli menangkap peluang dan menentukan prioritas. Jangan sampai hanya karena tergiur diskon kita jadi membeli hal yang tidak penting dan jadi konsumtif, bukannya semakin hemat dengan adanya peluang ini.

Selamat berburu peluang :)

Comments

Popular posts from this blog

Onomatopoeia: Ekspresif dalam Kosakata

2: Caraku Memandang Dunia Tak Lagi Sama

Dimulai dari Sampah di Depanmu