5 Cara Orang Sensitif Bertahan Hidup (Highly Sensitive Person Survival Kit)

 Apakah kamu pernah merasakan sedih yang mendalam saat mendengar temanmu bercerita tentang kucingnya yang mati? ataukah kamu merasa marah saat membaca status temanmu yang sering dirisak (bully)? Kemudiankamu juga memikirkan nasib dan solusi masalah kedua temanmu?
Bisa jadi dirimu adalah orang yang terlalu sensitif.

Orang sensitif bertahan hidup (Highly Sensitive Person Survival Kit) memerlukan cara yang tidak biasa untuk bertahan hidup di tengah arus deras informasi yang bisa mengaduk-aduk emosi setiap saat. Hal ini tentu sangat mengganggu kehidupan kita kan? Nah beberapa tips diantaranya:

1. Memastikan mood baik di pagi hari
Sebelum beraktivitas yang melibatkan fisik dan mental, perlu disiapkan mood yang baik. Bangun pagi jangan terburu memegang telepon genggam (kecuali mematikan alarm). Jangan sampai mood langsung turun gara-gara membuka timeline berita negatif.

2. Menghindari gosip
Berteman banyak boleh. Bersosialisasi dengan mengobrol itu penting. Akan tetapi, hindarilah topik yang menjurus ke arah membicarakan keburukan orang lain atau kejadian tertentu yang negatif.

3. Never take it personally
Ketika ada yang sengaja maupun tidak sengaja menyakitimu, jangan terlalu memikirkannya. alihkan perhatianmu ke hal yang lebih penting dan katakan apa yang ingin kamu bahas supaya tidak terpaku padahl hal negatif tersebut. Kalau sudah terlanjur, segera akhiri perbincangan dan sibukkan diri dengan hal yang lain.

4. Bertemanlah dengan si Penghibur
karena sensitivitas tinggi, kamu jadi mudah terbawa suasana. Berteman dengan orang yang suka membuat orang lain tertawa meski disebabkan hal sederhana bisa jadi solusinya. Tak jarang dia malah senang karena ada orang yang mampu menghargai hiburannya karena kamu selalu mampu memahami leluconnya.

5. Membuat jurnal positif
Menulis sekaligus merasakan apa yang dialami hari itu akan menguatkan persepsi baik di dalam pikiran. Catatlah apa yang baik dan positif. Catat pula yang negatif sambil melakukan rasionalisasi seperti kenapa kakakmu mengkritik dengan pedas, bisa jadi ada hal yang tidak terpikir saat hati terbakar emosi. Dengan memikirkan kemungkinan positif atau berprasangka baik, perasaan akan ikut tenang dan pikiran tidak terbebani.

Nah, sekian survival kit sederhana ini, semoga bermanfaat yaa!

Comments

Popular posts from this blog

Onomatopoeia: Ekspresif dalam Kosakata

2: Caraku Memandang Dunia Tak Lagi Sama

Dimulai dari Sampah di Depanmu