Sukarelawan: Suka Duka Kerja Sosial

Jika kamu adalah orang yang tak begitu berorientasi pada hasil atau uang dalam sebuah pekerjaan dan memiliki empati yang cukup tinggi terhadap orang lain, bisa jadi kamu berjiwa sukarelawan. Banyak komunitas dan lembaga swadaya masyarakat yang ada di Indonesia bergerak karena tenaga dan keikhlasan sukarelawan. Di bawah ini, ada beberapa hal yang menjadi suka dukanya para sukarelawan ketika sedang berjuang di lingkungan sosial.

1. Bertaruh banyak hal demi kesuksesan kerja sosial
Sukarelawan lebih memilih mengorbankan kepentingan dirinya untuk kepentingan orang banyak. Jadi, tak heran jika mereka mau mengeluarkan tenaga, pikiran, bahkan uang dan harta mereka lainnya untuk mendukung kegiatan sosial.

2. Tidak mengharap balasan yang lebih banyak
Sejak awal, sukarelawan diajarkan untuk ikhlas. Tujuan dari kegiatan sosial memang bukan untuk meraup untung sebanyak-banyaknya melainkan untuk memberikan manfaat sebanyak mungkin untul orang lain. Apapun yang terjadi saat kegiatan nantinya bahkan ketika tidak mendapat hasil yang sesuai akan diterima sebagai sebuah proses yang berharga.

3. Sharing is Caring
Motto utama para sukarelawan adalah peduli. Jadi, apapun yang dilakukan oleh mereka memang karena mereka peduli pada orang lain. Kegiatan yang dilakukan pun selalu bertemakan berbagi sesuatu. Mereka yakin bahwa hal tersebut pantas untuk dilakukan meski balasannya tak bisa mereka lihat langsung saat itu juga.

4. Datang dan pergi
Terkadang motivasi manusia bisa naik dan turun seenaknya. Begitu pula keberadaan para sukarelawan, terkadang mereka bekerja meskipun jumlah SDM terbatas atau bahkan merasa berjuang sendiri. Ketika hal ini terjadi, niat sang sukarelawan harus diperkuat lagi agar kegiatan sosial tetap bisa berjalan. Walau seperti itu keadaannya, para relawan biasanya memiliki rasa optimis yang tinggi untuk mengajak lebih banyak orang untuk peduli.

yak, ternyata jadi sukarelawan susah tapi mudah ya. Sebagai manusia yang masih diberikan usia dan kekuatan untuk membantu orang lain, kenapa tidak kita manfaatkan saja? ^_^

Comments

Popular posts from this blog

Onomatopoeia: Ekspresif dalam Kosakata

2: Caraku Memandang Dunia Tak Lagi Sama

Dimulai dari Sampah di Depanmu