Berteman Sepi

Dalam kekalutan kita berjumpa
Mencicip berupa-rupa angan dan tanya
Mengapa engkau sampai di sini
Apa engkau akan sampai lebih jauh lagi
senyum simpul mengembang
teringat masa yang pernah terulang
engkau tepuk pundakku
sambil berkata, "bacalah sembari menunggu"
sesuap hikmah sampai ke tenggorokanmu

telanlah dan syukurilah ia
meskipun tetap tak mengerti apa-apa
tetap saja tenang kaurasakan
walau kaudengar dengkur jangkrik beradu
dalam keheningan malam yang sendu
kalimatku jadi penahan temaram sukmamu



Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Onomatopoeia: Ekspresif dalam Kosakata

Dimulai dari Sampah di Depanmu

Kemandirian Hari ke 3